:strip_icc():format(jpeg)/klikdokter-media-buckets/medias/1977231/original/068746800_1520578583-Manfaat-Musik-untuk-Tumbuh-Kembang-Anak-By-Pakorn-Khantiyaporn-shutterstock.jpg)
Tentunya menjadi hal yang sangat menantang bagi para orang tua saat harus mengawal tumbuh kembang anak usia dini di masa toddler dan prasekolah. Pasalnya, usia tersebut merupakan masa yang ‘’krusial’’ bagi perkembangan anak di segala aspek, khususnya bagi perkembangan otak anak. Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua harus mengetahui apa saja ciri perkembangan anak usia dini.
Menginjak usia dua tahun, pertumbuhan volume otak si kecil mulai mencapai hampir 80 % dari volume orang dewasa, dan akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya usia. Di masa ini, peran orang tua sangat besar untuk memberikan stimulasi stimulasi penting untuk si buah hati. Diperlukannya pengaruh dari lingkungan di sekitar anak untuk bisa membentuk sinaps otak si kecil. Jika orang tua tidak memberi stimulasi, maka kemungkinannya fungsi otak yang berperan tidak akan optimal.
Lalu apa saja ciri perkembangan kognitif pada anak usia dini? Setidaknya ada beberapa ciri perkembangan anak usia dini dalam aspek kognitifnya, diantaranya yaitu :
1. Meningkatnya Kemampuan Memori Si Buah Hati
Seiring dengan perkembangan otaknya, kemampuan memori si buah hati juga ikut meningkat. Si kecil sudah mulai bisa mengenali orang orang serta benda benda di sekitarnya. Bahkan si buah hati juga memiliki kemampuan lebih untuk mengingat peristiwa terkini.
2. Bisa Meniru Orang Lain
Di usia 2 tahun ini, si kecil sudah mampu meniru orang lain serta semakin berkembang imajinasinya, terutama saat bermain.
3. Mulai Melakukan Percakapan Imajiner
Sekitar usia 2 tahun, anak juga sudah mulai bisa melakukan percakapan imajiner dengan mainan favorit atau binatang peliharaannya. Bahkan beberapa anak sudah mulai pandai bermain pura pura, seperti pura pura menjadi dokter yang sedang mengobati pasien, atau pura pura menjadi penjaga toko atau petugas kasir.
4. Kemampuan Berpikir Dan Memahami Berkembang Pesat
Saat anak memasuki usia dua hingga lima tahun, maka kemampuan dan memahaminya mulai berkembang pesat. Di saat inilah si kecil mulai belajar mengenal huruf, angka, simbol, dan warna.
Lalu faktor utama yang mempengaruhi perkembangan otak anak usia dini itu apa saja? Selain genetik, ternyata ada 3 faktor utama yang mempengaruhi perkembangan otak anak usia dini, diantaranya yaitu :
1. Daya Tahan Dan Imunitas Tubuh
Jika daya tahan tubuh anak tidak terlindungi dengan baik, maka si kecil rentan diserang penyakit serta mengalami banyak gangguan pada kesehatannya. Pastinya hal tersebut bisa menghambat perkembangan kognitifnya menjadi tidak optimal. Ikut terhambat juga stimulasi dan pembelajarannya.
2. Kontak Dengan Lingkungan Sekitar
Di masa toddler, si buah hati akan belajar dari lingkungan sekitarnya. Pengalaman anak menerima stimulasi dari orang orang atau hal hal disekelilingnya akan sangat mempengaruhi pertumbuhan otak si kecil.
Sebagai rangsangan stimulasi, cobalah ajak si kecil untuk bermain permainan yang bisa mengasah kemampuannya sesuai dengan tahapan usianya. Misalnya puzzle atau mainan yang bisa melatih anak mengenal warna dan bentuk.
3. Nutrisi Lengkap Dan Seimbang
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), akan ikut terdorongnya perkembangan kognitif anak saat diterapkannya pola makan serta asupan nutrisi lengkap dan seimbang. Bahkan ibu bisa memulai memberi asupan ini sejak dimulainya masa awal kehamilan.
Salah satu nutrisi yang paling penting untuk perkembangan otak anak adalah asam folat yang memang dibutuhkan untuk perkembangan saraf janin yang tengah tumbuh.